(Bukan) Sebuah Aib

Sebenarnya hanya ingin kembali menuliskan tulisan yang menjerit dalam diriku. Aelah lebay banget, menjerit, haha.

Tergerak batinku menuliskan sebuah pemahamanku yang masih amat kurang nan perlu belajar ini. Kiranya ada tanggapan monggo ditulis di kolom komentar, atau japri aku juga boleh.

Sebagai seorang muslim bawaan, alias lahir sebagai seorang anak dari ibu dan ayah muslim, aku benar-benar merasa amat sangat dihargai. Meskipun aku tak tahu bagaimana pendapat ayahku terkait lahirnya aku, bisa kupastikan, dia bahagia, karena hingga akhir nafasnyapun dia berjuang demi keluarganya, mencari nafkah.

Aku bisa bilang, wanita sangat dimuliakan dalam Islam. Kenapa? Kalau punya 2 anak perempuan atau lebih, didik dia dengan baik. Akan jadi sumber kebahagiaanmu, kenapa? Mudah langkah seorang ayah masuk surga. Ga bahagiakah kalian para wanita mendengar itu? Iya, aku pernah dengar, kebahagiaan orang bukan tanggung jawab kita. Tapi, memuliakan orang yang sejak kecil peduli bahkan dari kita belum lahir sudah menyiapkan banyak hal untuk kita, aku rasa hal lazim.

Jadi menurutku, wanita itu ga pernah dihinakan. Malah perannya strategis terus, pondasi loh. Dialah pencetak generasi seterusnya.

Herannya, ada pulak yang bilang perempuan bukan mesin pencetak anak. Subhanallah, wkwk. Ga tahu, ga bisa berkata-kata aku tuh. Bahkan ya, perempuan kalau ga mau menikah, pun ga boleh dipaksa loh, ada di Qur’an. Sedetail itu lo diatur di Qur’an. Masih ada juga yang berjalan tanpa pegangan.

Aku nulis ini bukan karena baik, aku sadar ga ada baik-baiknya aku. Allah tutup aibku, tapi aku perempuan sekaligus manusia, tugasku memberitahu. Maka, kusampaikanlah.

Mau diterima atau ga diterima, urusan nantilah itu. Biar doa-doa aja yang bisa disampaikan ke lubuk hati orang-orang, hati itu Allah yang pegang kendali, jadi aku ga bisa ngehardik manusia. Belum tentu akhirku baik. Tapi kalau bisa doakanlah aku yang baik-baik ya, guys.

Balik lagi, ada pula yang bilang perempuan/wanita itu aib. Mon maaf, sedih aku bacanya. Manusia ini semuanya fitnah, kalau perempuan fitnah laki-laki. Laki-lakipun fitnah, loh kok? Tahu Nabi Yusuf? Coba bayangkan, karena ketampanannya, tangan orang aja bisa kepotong? Cobak bayangkan, perempuan itu ahli multitasking loh wkwk, tapi bisa kepotong lo itu jari jemarinya karena nengok Yusuf? Kurang fitnah apalagi lelaki TT.TT

Kesel kalau dibilang perempuan fitnah. Semuanya fitnah, jadi sama-sama jaga diri ya, fellas. Jangan menghakimi wanita, jangan pulak kebablasan. Udah ada diatur dalam Quran hidup ini. Kalau ada yang ga sejalan, ya itu denial. Suka kali memang manusia sama hal ini, iya aku juga kok. Ga sendirian ngerasa gitu. Aku masih belajar, banyak banget yang perlu di pelajari, tapi insyaAllah kita sama-sama belajar, kalau ada yang buruk dari tulisan ini silahkan dikabarkan.

Aku cuman pengen bilang, sampai sekarang, perempuan itu punya powernya tersendiri, memang pandangan negatif itu ada. Ya adalah, mana bisa kita ngatur pandangan orang, tapi pandangan kita, bisa kita atur. Kalau kita ga suka, ungkapkan, boleh aja. Tapi sampaikan dengan hati yang lapang, karena kalau baik disampaikan, baik pula masuknya. Kalau ga baik, gimana? Itulah hidup, kek nano-nano, jadi kalau dapat sesuatu yang ga sesuai isi hati, doakan, curhat sama Allah ajalah, sebaik-baik tempat mengadu.

Dan fyi, memang ketahanan perempuan dalam menjaga hati ini udah dikisahkan bertahun-tahun lamanya, tapi kurangnya perempuan adalah suka gemerlap, yang indah, atau sesuatu yang melenakan, makanya dibilang kadang suka digoda setan. Selo, setan ini ga goda perempuan doang kok, semua cucu adam juga digoda ya. Tolong jangan bilang Hawa yang menyebabkan Adam turun ke bumi, kejam kali bah kata-katanya wkwk. Memang itulah garis takdir Allah, tugasnya Adam Hawa itu khalifah di bumi. Jadi memang udah sempurna dan berpengetahuan, maka diturunkan ke bumi. Bukan salah Hawa ya. Banyak kok videonya. Di jelaskan juga dalam Quran. Lengkapnya tonton aja ya we videonya, ada penjelasan Ustadz Adi dan Ustadz Khalid, kalau aku yang jelasin takut salah.

Jadi, mari kita tegaskan, kalau ada yang patriarki, itu ga bersumber dari Islam. Hello, Islam udah fine-fine aja tanpa adanya ‘feminisme’ dari 1400 tahun yang lalu, banyak pula tokoh-tokohnya yang MasyaAllah dari perempuan. Jadi masih mikir Islam tak memuliakan wanita? Yuk kita kaji kembali, hidup kita ga cuman soal cinta, tahta dan harta. Panjang proses pulang ke kampung halaman, apalagi dibilang Allah diuji kita dengan rasa lapar, takut dan kekurangan harta. Aduh, serem kan, makanya yang perlu dipersiapkan ga cuman soal debat wanita aib atau engga.

Pokoknya, kalau menjalankan proses berislam dengan baik, maka akan ditemukan bahwa inilah jalan yang dicari. Bismillah, semoga Allah selalu senantiasa mengizinkan kita bergerak atas nama kebaikan dan hidup selalu diberkahi.

Leave a comment

Create a free website or blog at WordPress.com.

Up ↑