Terjebak Toxic Relationship!

Baru-baru ini, aku nonton Petualangan Sherina 2, mengulang kembali memori betapa sukanya aku dengerin suara Sherina dan kisahnya bersama Sadam yang dikemas dalam sebuah kisah baru, reuni. Semua lagunya menurutku apik, hingga ada 1 judul lagu yaitu Nostalgia Bersama menarik memoriku. Salah satu liriknya membuatku bertanya-tanya, Kita s'lalu bersama, harusnya tidak pernah berpisah, hanya kenangan... Continue Reading →

Dari Cacar Air, Aku Belajar

Beauty is pain. Mitos atau fakta, hal itu pernah bikin aku mikir keras dan sadar bahwa emang menjaga apa yang Allah berikan adalah sebuah keharusan. Tahun 2021 adalah hari yang bener-bener roller-coaster banget buat aku. Kenapa? Seumur hidup aku belum pernah punya jaringan parut. Iya, jaringan yang muncul karena bekas luka. Jaringan ini muncul pasca... Continue Reading →

Bukan Sekedar Kampung Lama

 ♫♬Berdua denganmu pasti lebih baik, tapi kali ini berkelompok dulu boleh dong ♫♬ Hai, aku kembali! Kali ini mau ngobrolin tentang perjalanan yang ga aku duga pada tahun 2022, old but gold. Tepatnya perjalanan ini sebenarnya bukan bertujuan untuk wisata. Tapi, aku berasa healing saat disana. Agendanya seru banget, namanya Generasi Cakrawala 5 yang diadakan... Continue Reading →

Tanpa Rasa Takut

Ternyata rasa takut itu sangat diperlukan. Bukan untuk berlebihan, namun untuk sekedar mengingatkan bahwa kita memiliki batas waktu. Kita punya waktu berpulang. Termasuk dalam menjalani sebuah rumah, yang disebut rumah tangga. Kemarin sempat nonton salah satu drama tentang perselingkuhan, bukan drama makjang genre favorit para penonton drama Korea ya, wkwk (naik darah yang ada nonton... Continue Reading →

Untuk Dipertemukan – Part 1

Peluh sudah memenuhi keningnya, kerutan pada dahinya terus bertambah. Bukan semakin mendekati titik tujuan, dia malah semakin jauh, ditinggalkan titik pemberhentian. Karena ada orang lain yang mengambil posisinya. Usahanya dalam berlari berganti menjadi genangan air mata. Rasa gemuruh sakit hati terasa. Hatinya sakit, tapi lisannya terdiam. Bukan tak mampu untuk berbicara, tapi karena dia tahu... Continue Reading →

Sang Pemimpi(n)

Medan - Kisah terakhir dari trilogi Menjadi. Menjadi yang terakhir ini, adalah bagian yang paling membingungkan karena aku juga tak begitu familiar dengannya. Tapi, ku coba tuliskan saja. Siapa tahu, suatu hari sang pemimpin yang dinantikan akan datang. Aku menyebutnya ksatria, seorang lelaki yang selalu siap memasang badan untuk keluarganya. Meski belakangan, kadang kudengar tak... Continue Reading →

Tanpa Adanya Sang Imam

Source: pinterest.co.uk Tulisan ini adalah kontemplasi dari trilogi menjadi yaitu menjadi anak, menjadi ibu dan menjadi ayah. Tentu tidak mudah aku menuliskannya. Karena aku hanya menjadi penonton, bukan pelakon. Jadi bisa saja pandangan kita berbeda. Ku awali dengan kisah saat aku masih kanak-kanak, sebut saja saat sekolah dasar. Hobi melalak atau yang dikenal jalan-jalan tanpa... Continue Reading →

Tentang Belajar

Sebenarnya, aku bukan pribadi yang begitu suka belajar. Tapi, aku suka mencoba hal baru. Dulu, kalau ga bisa jawab suatu pertanyaan, aku bakalan cenderung kepo. Akhirnya itu jadi kebiasaan baik yang amat sangat menuntungkan hingga aku SMA. Kebiasaan itu mengajarkan aku untuk pantang menyerah atau setidaknya tetap berjalan pada record yang tepat, belajar untuk menurunkan... Continue Reading →

(Bukan) Sebuah Aib

Sebenarnya hanya ingin kembali menuliskan tulisan yang menjerit dalam diriku. Aelah lebay banget, menjerit, haha. Tergerak batinku menuliskan sebuah pemahamanku yang masih amat kurang nan perlu belajar ini. Kiranya ada tanggapan monggo ditulis di kolom komentar, atau japri aku juga boleh. Sebagai seorang muslim bawaan, alias lahir sebagai seorang anak dari ibu dan ayah muslim,... Continue Reading →

Blog at WordPress.com.

Up ↑